Al Hijr3 15: 21-30

[15:22] Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.

Dr Bucaille juga mengkalaim dalam bukunya bahwa qur'an menceritakan tentang siklus air, dimana, air:

(1) menguap dari laut dan bumi;

(2) menjadi awan; yang mana

(3) memberi hujan; kemudian

(4a) menyebabkan tanah memberi rizki, dan

(4b) mendaur ulang meja air yang mengungkapkan dirinya dengan sungai yang deras dan sumur yang penuh.

Abul Kasem telah menekankan ini dalam salah satu artikelnya:

Bila seseorang membaca bahasan Dr. Bucaille pada topik ini, tidak perlu pintar untuk mencatat logika yang diputar dan pilihan pintar nya hanya pada ayat2 yang memenuhi keinginannya. Satu penekanan menarik adalah bahwa ia hanya menyalin fenomena alam yang ditulis dalam qur'an dan menafsirkannya sebagai penjelasan ilmiah dalam qur'an. Ini jelas tidak dapat diterima bagi orang yang paham mengenai apa itu pengetahuan ilmiah sebenarnya.

mari kita lihat bagaimana Dr William Campbell menyanggah sains Qur'an dari Bucaille :

Dr Bucaille menyatakan bahwa hingga akhir abad ke16 "manusia memahami pandangan siklus air yang tidak benar", dan menganggap beberapa pernyataan dalam Qur'an yang mencerminkan sebuah pengetahuan siklus air tidak dapat datang dari sumber manusia.

Ia mengutip ayat 50:9-11, 35:9, 30:48, 7:57, 25:48-49, dan 45:5, sebagai ayat2 membahas langkah (2), (3), dan (4a) di atas. Sebagai contoh, mari kita lihat surah makkiyah akhir(Al-A`rúf) 7:57,

[57] Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa (2)awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan (3)hujan di daerah itu, maka (4a) Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

Untuk menunjukkan langkah (4b) di atas ia mengutip dari ayat 23:18-19, 15:22, dan dari surah makkiyah akhir (Al-Zumar) 39:21 yang berbunyi:

[21] Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi (4b) sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

Ayat2 ini akurat, tentu saja, namun pertanyaannya apakah itu menunjukkan pengetahuan khusus dan berarti wahyu dari Tuhan? Jawabannya jelas "tidak bisa". Setiap orang, bahkan mereka yang tinggal di kota, dapat menyebutkan langkah (2), (3), dan (4a). Dan setaip orang yang memiliki hubungan dengan petani selama kekeringan akan mendengar mereka mengatakan mengenai sumur dan sungai mereka yang mengering, maka menunjukkan langkah pengetahuan (4b) itu umum bahwa sumbernya adalah hujan dan asal dari air bawah tanah.

Namun bagaimana dengan langkah (1)? – penguapan sebagai sumber awan hujan. Ini akan lebih sulit dipahami dengan pengamatan sederhana saja, itu tidak mungkin tampak pada masyarakat kuno saat Qur'an diturunkan. Namun apakah qur'an memiliki ayat yang menjelaskan proses penguapan? Sayangnya, tidak satu ayatpun mendukung klaim tersebut.

Dapat ditunjukkan bahwa tidak ada akhirnya cendekiawan muslim membuat klaim aneh. Bila kita mengunjungi situs islam besar, kita akan menemukan ratusan argumen konyol seperti itu.
Sebagian sanggahan berikut dari teman2 lainnya:
Richard Carrier menyanggah klaim Dr Mansour Hassab-Elnaby mengenai laju cahaya.
The Koran Predicted the Speed of Light? Not really., Secular Web
Ali Sina menyanggah klaim Harun Yahya tentang lapisan atmosfer. Layers of Heaven
Abul Kasem dan Syed Kamran Mirza menyanggah klaim mengenai gunung2 Mountain Building—Allah's Style?, Koran on Mountain.

Ayat Ayat Baik

26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
27. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud

Komentar
Keempat ayat ini bicara mengenai bagaimana Allah menciptakan manusia dari tanah liat kering yang dibakar dan kemudian diberi kehidupan dengan meniupkan kedalamnya ruh-Allah. Siapapun dengan sedikit saja pengetahuan sains, alam dan konsep evolusioner akan menemukan kalau ayat-ayat ini sepenuhnya tidak ilmiah.

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License